Merubah Kata Sulit Menjadi Bisa Melalui Program KKI

Hi teman-teman semua,

Perkenalkan nama saya Adik Laila Fitri Nawangsari namun orang sering memanggil saya Adik. Saya lahir di suatu kampung yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saya dibesarkan di lingkungan keluarga akademisi, untuk itu pembahasan terkait pendidikan telah menjadi makanan pokok kami sehari-hari. Namun tanpa keluarga saya sadari ada kebosanan di dalam diri saya terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan bukanlah tujuan awal saya untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang perkuliahan karena mendidik seseorang bukanlah suatu hal yang mudah bahkan menurut saya sangatlah sulit untuk dilakukan.

Perjalanan saya di KKI dimulai dari patah hati yang sangat dalam karena saya dinyatakan tidak lolos dalam seleksi SBMPTN dan UMPTKIN, disitu saya sudah sangat putus asa karena belum bisa melanjutkan pendidikan pada kampus dan jurusan impian saya sejak duduk di bangku SMP. Lalu, mengapa IAIN Salatiga? Karena pada saat itu hanya IAIN Salatiga dan IAIN Surakarta pilihan dari orang tua dan yang masih membuka pendaftaran jalur mandiri. Saya mendaftar dengan diantar dua teman yang sudah diterima terlebih dahulu di IAIN Salatiga karena sejujurnya tidak ada sedikitpun bayangan saya terkait Kota Salatiga apalagi IAIN Salatiga.

Saya dinyatakan lolos pada prodi Pendidikan Bahasa Arab dan Program Khusus Kelas Internasional angkatan 2016. Disitulah perjalanan saya dimulai, dengan kewajiban SKS yang begitu banyak dan dengan kedaan hati yang belum bisa ikhlas menerima takdir juga dipertemukan dengan beberapa dosen dengan berbagai karakter. Maka saya tetap seenaknya sendiri dalam perkuliahan, sering bolos saat perkuliahan dan lebih memilih untuk pergi bermain bersama teman-teman saya di Jogja, Malang, Bandung dll.

/*! elementor – v3.14.0 – 26-06-2023 */
.elementor-widget-image{text-align:center}.elementor-widget-image a{display:inline-block}.elementor-widget-image a img[src$=”.svg”]{width:48px}.elementor-widget-image img{vertical-align:middle;display:inline-block}

2018, pada tahun itulah saya sadar betapa pentingnya pendidikan untuk kita semua dan di KKI lah saya mendapatkan dasar-dasar ilmu pendidikan dan tentunya bekal bahasa asing di dalamnya, setelah bekal tersebut saya dapatkan, maka saya mulai mengajar baik di lembaga formal maupun nonformal, dari menjadi pengajar bahasa Arab dan bahasa Inggris, pramuka, bahkan musik. Tidak hanya bekal ilmu pendidikan dan bahasa asing saja yang saya dapatkan di KKI, ilmu kewirausahaanpun saya dapatkan di dalamnya, sehingga di sela-sela waktu luang saya selain untuk belajar dan mengajar saya juga dapat menggunakannya untuk berjualan, dari berjualan kerudung, baju, mukena, tas dll. Bahkan juga dibimbing untuk membuat business plan untuk keperluan usaha kita kelak.

Sampai pada tahun 2019 kami ditugaskan untuk PPL di Sekolah Indonesia Luar Negeri, saat itu saya mendapat tugas untuk mengajar di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, dari situlah hati saya tergerak untuk lebih fokus terhadap pendidikan. Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) yang didirikan pada tanggal 3 Desember 2008, dengan satu sekolah induk dan 113 CLC (Community Learning Center). Dengan ratusan bahkan ribuan penduduk Indonesia yang tersebar di Sabah, maka sekolah induk tidak dapat menampung seluruh pelajar yang ada di sana, maka pendirian CLC menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menunjang kebutuhan pendidikan saudara kita yang berada di sana.

KKI telah membuka mata dan pikiran saya betapa pentingnya pendidikan untuk kehidupan kita, banyak sekali value yang saya dapatkan di KKI, merasakan duduk diantara mahasiswa ambisius dengan berbagai pengalaman dan mimpi yang tinggi, dihadapkan dengan dosen-dosen killer dan hebat pastinya, dan yang pasti saya mendapatkan keluarga baru di sana. Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan ketika kami backpacking ke Brunei Darussalam dan Singapore dengan modal uang saku seadanya tapi memberanikan diri untuk menjelajahi negara-negara tersebut, berbagai kejadian tidak terduga kami dapatkan di kedua negara tersebut.

Dan sekarang saya sedang duduk di bangku kuliah semester akhir di UIN Sunan Kalijaga pada Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab, besar harapan saya untuk dapat menyelesaikan pendidikan di waktu yang tepat dan mendedikasikan diri sepenuhnya untuk pendidikan di Indonesia, karena sejatinya kita hidup untuk belajar dan mengajar.

Adik Laila Fitri Nawangsari, S.Pd.
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2016
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
“Alasan saya harus belajar sungguh-sungguh di waktu muda, karena saya tidak dapat mengurangi rasa penyesalan di hari tua”

  • Juara 3 lomba musik kategori umum se-Jateng, 2019.
  • As Internasional Volunteer in GREAT Volunteering Activity STV04 Batuloceng Summer Work Camp, 2018.