Hai aku Buana, exist di lingkungan Program KKI sekitar 4 tahun. Debut di tahun 2017 sebagai salah satu anggota grup Prodi TBI dan disband di pertengahan Juli 2021. Saat ini menjadi buruh perusahaan outsourcing untuk project Traveloka Singapore Customer Care yang harus speak in English daily. Ya betul, pekerjaan dimana aku digaji untuk dimaki, wkwk. Tapi nggak ada yang salah dengan itu karena betul juga. Detailnya ku ceritakan nanti.
Tahun 2017 menjadi maba IAIN Salatiga, lalu mendaftar Program KKI karena disuruh, diterima dan dijalani (aslinya pengen banget kuliah oseanografi biar bisa hidup di laut kaya di film-film huhu T-T). Agak beda dari teman teman KKI lain yang harus beradaptasi dan membiasakan dengan padatnya jadwal perkuliahan dan kegiatan asrama, aku cukup flat menjalani aktivitas di KKI karena pengalaman di sekolah sewaktu SMA punya jadwal lebih padat dan cukup ekstrim.
Kita hampir selalu di-encourage dosen dosen kita yang hebat dan inspiratif kalau kita itu berbeda dan expected to be above other people. Which is good, dan temen-temenku pun akhirnya bisa berkembang dari yang awalnya insecure, overwhelmed dengan ekspektasi orang-orang untuk kita ber-value tinggi, ternyata beneran bisa berprestasi di jalannya masing-masing. Once again, beda dari temen-temen lain yang perlahan mulai menggali potensi dan membuka diri dengan gabung komunitas atau organisasi, aku menikmati studiku dengan lurus-lurus saja. Nggak gabung UKM, nggak gabung volunteer, nggak gabung komunitas, nggak nongkrong diskusi ala ala college lyfe :”). Literal definition of mahasiswa biasa-biasa aja.
Tapi, jauh pasca aku lulus aku jadi lebih menghargai perjalanan selama kuliah. Semasa kuliah seru banget, banyak belajar dan banyak main hehe (termasuk ALE). Ngga cape cape dosen kita tuh ngasih motivasi untuk ga takut apply, ga ragu daftar kompetisi, ga pikir panjang buat bikin project penelitian untuk kontes dll. Walau jiwa kompetisiku sungguh sangad rendah tapi aku tetep apply apply aja with no expectation karena di pikiranku ya buat membiasakan diri dengan alur rekrutmen aja, mau beasiswa ataupun kerjaan. Turns out tentu saja aku menerima banyak penolakan. Berikut listnya, no 4 mencengangkan.
/*! elementor – v3.14.0 – 26-06-2023 */
.elementor-widget-image{text-align:center}.elementor-widget-image a{display:inline-block}.elementor-widget-image a img[src$=”.svg”]{width:48px}.elementor-widget-image img{vertical-align:middle;display:inline-block}
Sebatas ikut rekrutmen HMPS TBI pun, ketolak, entah kenapa Ikut rekrutmen kaka asuh PBAK pun, ketolak Ikut rekrutmen UKM apa ya lupa namanya, ketolak juga Confess ke temen KKI, ketolak juga Apply YSEALI tiap tahun sampe 4x spring-summer-fall season, ketolak semuanya Apply intern UN Volunteer ketolak Apply AASYP, Australia-ASEAN Forum, ketolak Apply Girls Leaders, World Forum of Democracy, semua ketolak Berasa barang reject saya :”)
Banyak ketolak gini jujurly makin bikin diri insecure dan mau berhenti aja rasanya, tapi perasaan begini stay di pikiran kaya sehari doang, paginya gas apply yang lain lagi sambil benerin benerin CV sama buat portofolio karena sadar aku ga se-wah temen-temen yang aktif. Tentu aku pengen banget ke luar negeri buat S2 atau apapun programnya-lah, tapi since aku banyak banget ketolak dan aku ga punya rencana pasti, aku move forward bikin plan B yaitu kerja. Cari kerja juga ga gampang btw. Ngomong-ngomong aku sangat aktif di Twitter dan baru kusadari orang orang jaman sekarang sangat kompetitif. Kualifikasi kerja juga ga sesimpel dulu, bahkan posisi intern pun minta applicants yang sudah berpengalaman dan punya portofolio. Alhasil, aku siapin diri buat cari lebih banyak experience.
Awal tahun 2021 aku gencar banget asal-asal apply semua internship yang bisa kukerjain, bodo amat mau paid ataupun unpaid karena yang kubutuhin pengalaman kerjanya. Tentu saja kupilih yang sesuai dengan skill yang aku punya yaitu nulis, script writing, digiart, dan edit-edit poster/ video cantik dikit-dikit. Info biasa kucari lewat Instagram, Telegram channel dan Twitter. Sampe akhirnya dapet 1 email acceptance buat jadi Content Writer Intern di Atourin selama 2 bulan. Ini startup di bidang Tourism dan kerja sama bareng Kemenparenkraf gitu. Bisa cek akun IG mereka di @atourin atau web mereka https://atourin.com/ . Seneng sih pasti karena ada project yang bisa kukerjain bareng orang-orang baru. Walau online tapi seru banget ada game wisata Indonesia berhadiah dan syukurnya aku nyelesein dengan baik dapet predikat Awesome dan surat rekomendasi.
End bulan maret, aku fokus skripsi mengerjakan dengan sat set wat wet lalu luluslah aku di bulan Juli. Kemudian mengadu kepada Pak Miftah cara publish jurnal gimana, lalu dibantu. Sambil nyicil jurnal aku ambil kerjaan bimbel 2 anak spesial, 1 anak SD cerdas dan 1 anak SMP wibu, selain itu juga birrul walidain (walau berat hati awalnya) mengajar setiap sore di TPQ. September tiba, jurnalku-pun diapprove dan bisa publish. Nih kalo mau baca disini ya.
Selesai mengerjakan jurnal aku langsung tancap gas apply-apply kerjaan di banyak platform (JobStreet, LinkedIn, Kalibrr, Glints) dan juga approach ke HRD via email. Menurutku mengirim application melalui email lebih ampuh sih, pastikan format emailmu sesuai yang disyaratkan di loker, apabila require cover letter buatlah cover letter yang sesuai dengan perusahaan yang kamu tuju. Jadi jangan sampai 1 cover letter untuk semua lamaran sama. CV juga selalu perbarui dan direview, di Twitter banyak HR yang menawarkan review CV gratis. Pastikan juga CV sesuai dengan bidang yang dituju yak. CV ATS untuk profesional dan CV kreatif untuk bidang kreatif juga. Bisa dibuat melalui banyak platform, Kinobi, Canva, Ms. Word juga ada. Prinsipnya adalah, siapkan berkas, apply, lalu lupakan. Fokus apply yang lain sembari menunggu. Kepanggil alhamdulillah, tidak ya masih banyak yang harus di-apply, kecuali kalo kepanggil sama Allah SWT ya T-T.
Misal kamu lagi gada kerjaan dan sehari-hari diisi dengan apply-apply saja rutinitasnya. Better improve keterampilan diri. Ambil course sesuai minatmu, atau yang basic need seperti Excel Advance atau Digital Marketing banyak tersedia di SkillAcademy atau Udemy. Daftar BLK juga worth it banget buat nambah skill dan sertifikasi. Recruiter bakal lebih ngelirik yang udah punya skill jelas biasanya. Jangan lupa juga build portofolio. Misal kamu jago gambar, drop hasil karyamu di Fever, DeviantArt atau Trakteer, jadi recruiter bisa ngecek hasil kerjaanmu. Atau yang jago branding bisa bantu usaha temen biar olshopnya maju lewat Instagram, ngatur sosmed itu juga gede bayarannya. Bisa kamu jadikan portofolio. Kalau bisa history lamaran kerjamu di-record supaya tidak ada duplikasi dan kamu tau track recordmu.
Sekarang aku masih kerja di Traveloka Singapore project, start November 2021 sebelumnya aku di Accomodation 2 bulan kemudian pengen upgrade ke Div. Aussie dengan test IELTS di IDP, tapi score ku masih kurang untuk batas minimal di 6.5, masih overal 6.0. Jadi aku di-move sementara di Div. Singapore selama 2 bulan, aku akhirnya memutuskan stay saja dan in three months later aku diminta jadi Team Leader. Kerjaanku mungkin kerjaan biasa yang semua jurusan bisa lakuin. Aku nggak peduli karena yang terpenting bisa menyerap skill sebanyak mungkin sebelum cabut, toh bertahan disini-pun bukan hal yang mudah. Kalo kataku sih ‘Deal with it, and you’ll earn it!’
Kita semua mengharapkan masa depan yang lebih baik, lanjutkan saja apa yang menurutmu baik, lakukan dengan sungguh-sungguh, karena nggak ada yang sia-sia. Kecuali kalo dari awal melakukan hal yang sia-sia sih, contohnya scroll sosmed dengan pikiran kosong atau nongki begadang ngobrolin yang ndakik ndakik fafifu wasweswos padahal ga ada action. Sebaiknya dihindari ygy. Other than that, temen-temen bisa kontak aku kalau mau nanya-nanya apapun itu. Will be happy to share!
Ukuran sukses masing-masing orang memang beda. Jangan terlalu banyak khawatir soal masa depan. Lakukan yang di depan mata sebaik-baiknya. Ga ada yang terlalu terlambat atau terlalu cepat. Semuanya in time! Trust in God!
Nurunnisa Rachma Buana, S.Pd.
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2017
Jurusan Tadris Bahasa Inggris
“Jangan sampai menyesal hanya karena kurang aksi”
- Head of Publication and Documentation Student Body of ICP 2020
- 1st Place of Poem Competition of IMABKIN Festival 2019
- 1st Place of Poem Competition of FESKAR IAIN Salatiga 2018
- Active listener of 7Cups Emotional Support Volunteer since 2016