Saya menulis ini bertepatan dengan lulusnya saya pada seleksi tahap wawancara beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Kementerian Keuangan. Perkenalkan nama saya Mustafiqul Hilmi alumni KKI Batch 2015 prodi Pendidikan Bahasa Arab. Saya berasal dari desa kecil religius bernama Sidorejo, kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Saat ini saya sebagai imam di salah satu masjid rumah sakit pusat kemenkes di Salatiga.
Berasal dari kampung dan keluarga tidak mampu tidak membuat saya patah arang dan semangat untuk bercita-cita mempunyai pendidikan tinggi. Mempunyai gelar sarjana adalah salah satu impian saya sejak dulu. Setelah lulus MA saya memberanikan diri untuk mendaftar di beberapa perguruan tinggi dengan harapan mendapatkan beasiswa.
Setelah beberapa kali apply di beberapa kampus akhirnya saya diterima di IAIN Salatiga. Karena belum dapat beasiswa awalnya saya sempat ragu antara terus kuliah atau tidak karena alasan biaya kuliah. Tetapi setelah beberapa pertimbangan dan dukungan keluarga akhirnya saya putuskan memulai langkah baru menggapai cita-cita saya. Setelah masuk kuliah ada tawaran untuk masuk Program KKI FTIK dan pada saat itu saya excited sekali karena yang masuk dalam program tersebut nantinya diprioritaskan mendapatakan beasiswa dan juga bekesempatan untuk bisa ke luar negeri. Setelah melewati beberapa seleksi akhirnya saya terpilih sebagai salah satunya. Tetapi memang realita kadang tidak sesuai ekspektasi, saya tidak mendapatkan beasiswa yang saya inginkan dan membuat saya hampir putus kuliah pada saat itu. Tetapi saya yakin ada pepatah mengatakan banyak jalan menuju rumah artinya banyak jalan menuju kesuksesan, beasiswa bukanlah jalan satu- satunya. Akhirnya saya bulatkan tekad dan niat kembali untuk terus melangkah dan pasrah dengan Allah.
Adaptasi pada awal kuliah memang terasa berat karena memang harus benar-benar mengatur manajemen waktu semaksimal mungkin antara jadwal kuliah yang padat, apalagi waktu itu saya tinggal di Ma’had dan otomatis harus mengikuti kegiatan Ma’had, dan weekend kadang harus mencari pekerjaan part time dan juga beberapa kegiatan di organisasi. Setelah melewati beberapa semester, pada semester tiga saya dipanggil untuk menghadap ke rektorat dan kesempatan itu benar-benar datang, ada salah satu penerima besiswa mengundurkan diri dan saya direkomendasikan sebagai pengganti. Saya sangat bersyukur sekali, memang Allah akan memeberi kita di saat kita butuh bukan di saat kita ingin.
Program KKI memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Pada awalnya memang saya sangat kesulitan dan perlu adaptasi dalam mengikuti perkuliahan kerena pengantar perkuliahan menggunakan bahasa Arab dan bahas Inggris. Apalagi skill bahasa Inggris saya yang sangat jauh dari kata baik, bahkan levelnya dibawah basic. Selain itu, standar perkuliahan di KKI juga lebih tinggi dibandingkan kuliah di reguler, ditambah sebagian besar dosen yang mengajar adalah alumni luar negri. Tetapi berkat itu semua menjadikan pribadi saya menjadi sosok yang disiplin dan good deadliner serta berwawasan global karena kita sering diberi gambaran dan informasi-informasi even nasional bahkan internasional.
Selain itu menjadi mahasiswa KKI memberikan saya kesempatan untuk ke luar negeri. Pada tahun 2018 saya berkesempatan mengikuti program magang selama satu bulan di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Malaysia. Di sela-sela kesibukan magang kami mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Malaysia dan terakhir juga jalan-jalan Singapura.
Selain akademik, prestasi non akademik juga tidak kalah penting menurut saya, sehingga diluar jam perkuliahan saya mengembangkan skill non akademik secara pribadi. Menurut saya skill akademik dan non kademik harus berimbang karena bisa memberikan benefit yang lebih pada diri kita baik di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, lebih dari itu skill tersebut bisa bermanfaat untuk masyaraakat. Hobi yang saya tekuni di bidang seni Al-qur’an dan rebana membuat saya mendapatkan beberapa kesempatan mewakili kampus dalam lomba regional mapun nasional. Seperti IPPBMM antar PTKIN tahun 2018 di IAIN Purwokerto dan PIONIR PTKIN Nasional 2019 di UIN Malang.
Selain itu saya juga sering diminta untuk mengisi sebagai pembaca Al qur’an dalam beberapa even-even fakultas dan institut, seperti wisuda, seminar nasional bahkan konferensi internasional. Pada saat wisuda saya juga mendapatkan predikat wisudawan terbaik non akademik berkat beberapa prestasi yang saya raih seperti juara 1 CICS Fest UNNES se-Jawa2018, Medali Perunggu IPPBMM 2018 cabang rebana, Juara 2 festival rebana Masjid Nusantara se-Jateng DIY 2017, juara 2 MTQ JQH asyyauq kudus 2019, juara 4 MTQ Mahasiswa Jateng.
Sebelum lulus kuliah, harapan yang sangat besar bagi saya untuk bisa melanjutkan jenjang studi magister apalagi dengan beasiswa. Harapan tersebut muncul karena saya termotivasi dari sebagian dosen di KKI yang sebagian besar adalah alumni luar negri dengan beasiswa. selain itu, banyak alumni KKI yang mendapatkan beasiswa S2 baik dalam negeri maupun luar negri turut menambah semangat bagi saya. Keinginan tersebut kian menguat ketika saya sering diminta menjadi pengisi acara bersama dosen. meskipun saya sedikit merasa menyesal karena pada saat kuliah S1 tidak bisa seperti teman-teman yang bisa bolak balik ke luar negeri seperti mengikuti program student exchange, international work camp, dan lain sebagainya.
Tetapi saya yakin setiap orang mempunyai proses masing-masing, selagi kita fokus pada tujuan kita sendiri maka kita akan meraihnya, setiap orang juga memiliki potensi masing- masing, jika bisa memaksimalkanya maka itu akan meningkatkan value pada diri kita. Akhirnya setelah lulus S1, dengan bekal akademik yang saya peroleh selama di KKI dan ditunjang dengan skil non akademik, saya berkesempatan melanjutkan studi S2 dengan beasiswa. Beberapa waktu yang lalu saya mendapat pengumuman lulus seleksi tahap wawancara LPDP Kemenkeu. Dan saat ini saya sedang mempersiapakan untuk beasiswa tersebut. Kini impian saya serasa sudah sudah di depan mata.
Kita bisa mengambil hikmah dari sini bahwasanya yang kita keluhkan kadang yang membantu kita di saat membutuhkan, seperti halnya di KKI meskipun awalnya terasa berat, tetapi itulah gerbang yang mengantarkan saya hingga saat ini. KKI juga memberikan bekal untuk mewujudkan cita-cita dan harapan di masa yang akan datang selagi kita bisa memanfaatkanya. Dalam satu kitab ada pepatah mengatakan “Biqodril kaddi tu’tho maa taruumu”, hasil akan berbanding lurus dengan usaha.
Mustafiqul Hilmi, S.Pd.
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2015
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
- Awardee Beasiswa LPDP 2021
- Wisudawan berpestasi non akademik pada wisuda XI tahun 2020
- Bronze Medal Juara 3 cabang Hadroh IPPBMM PTKIN di IAIN Purwokerto 2018
- Kontingen IAIN salatiga pada PIONIR PTKIN se-Indonesia di UIN Malang 2019
- Juara 1 CICS UNNES Fesban se-Jawa Raya 2018
- Juara 2 Hadrah dalam Lomba Hadrah Antar Mahasiswa Wilayah Kodam IV Dipnegoro dalam Rangka HUT TNI ke-72 2017
- Juara 3 hadroh tingkat Jateng-DIY dalam acara Festival Masjid Nusantara di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2018
- Juara 4 MTQ Mahasiswa XXVI tingkat Jateng 2019 Juara 3 MTQ Umum Cabang Tilawah Remaja Putra tingak kota Salatiga 2107
- Juara 3 Lomba Tilawah Se-Jateng Milad UKM JQH Asyauq IAIN Kudus 2019
- Juara 2 MTQ FTIK IAIN Salatiga 2019
- Juara 1 Fesban PPTI Al-Falah salatiga 2019
- Juara 1 Festival rebana PPTI Al-Falah salatiga 2018