Bagaimana pandangan Anda mengenai penerapan nilai keadilan sosial di Indonesia? Pernahkah anda mengalami tindakan ketidak adilan? Jika pernah, lantas apa upaya yang anda berikan ketika menghadapi tindakan ketidak adilan tersebut? Gambaran beberapa pertanyaan diatas juga saya temui saat mengisi sebuah google form pendaftaran suatu acara bernama Sosial Justice Leadership Program – The Indonesian Sosial Justice Network (SJLP – ISJN) Tahun 2020. Ketika itu, tentu saya berusaha menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan melalui laman google form pendaftaran peserta ISJN Tahun 2020 sesuai dengan persepsi dan pengalaman pribadi. Sangat tak disangka, menurut laporan kesekretariatan ISJN, dari sekitar 500 orang calon peserta yang lolos hingga tahapan penyelesaian akhir hanya 28 orang peserta saja yang diterima dan alhamdulillahnya, dua dari peserta tersebut adalah mahasiswi KKI angkatan 2017 yaitu saya dan Urfatul Makhsunah. Peserta yang terpilih sudah ditapis dari berbagai daerah, agama, serta latar belakang profesi di Indonesia. Bagi saya ini merupakan hal baru, karena sejujurnya baru kedua kalinya saya lolos mengikuti tahapan seleksi suatu acara. Untuk itu, jangan berhenti berusaha ya kawan! Bagi Anda yang sedang berjuang untuk mendapatkan apa yang anda inginkan dimanapun berada. Seperti kalimat yang saya coba terapkan dalam pola kehidupan saya yaitu setelah terjatuh tujuh kali, maka harus bangkit delapan kali.
/*! elementor – v3.14.0 – 26-06-2023 */
.elementor-widget-image{text-align:center}.elementor-widget-image a{display:inline-block}.elementor-widget-image a img[src$=”.svg”]{width:48px}.elementor-widget-image img{vertical-align:middle;display:inline-block}
Program yang saya ikuti yaitu Indonesia Sosial Justice Network (ISJN) merupakan wadah aktualisasi dan kontribusi para alumni IFP (International Fellowships) untuk menerapkan keadilan sosial di indonesia melalui adanya jaringan sosial yang mereka miliki. Sementara itu, Sosial Justice Leadership Program (SJLP) merupakan sarana pelatihan para pemuda dari berbagai latar belakang profesi yang berusia 20-35 tahun dan siap berkontribusi dalam membela keadilan di Indonesia, melawan beberapa isu sosial yang terjadi seperti: Deskriminasi RAS, budaya, etnik, agama, ketidakadilan HAM, tindakan kekerasan akibat gender, dan lain sebaginya melalui advokasi dan edukasi di media sosial yang saat ini memiliki pengaruh besar sebagai sarana advokasi dan edukasi dari nilai keadilan sosial itu sendiri. Acara SJLP tahun 2020 diselenggarakan menggunakan aplikasi Zoom selama 4 hari di tanggal 21-22 dan 28-29 November 2020, walau pendaftarannya tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis, tetapi peserta mendapatkan beberapa fasilitas seperti, kaos, buku-buku karya alumni IFP yang dikirimkan kepada alamat rumah setiap peserta serta sejumlah uang yang ditransfer kepada rekening masing-masing peserta. Jika Anda ingin mengetahui informasi detail mengenai program ini, silahkan mengunjungi laman website berikut ini: https://isjn.or.id/social-justice-leadership-program-2020.html
(Foto buku dan kaos yang didapatkan oleh peserta SJLP – ISJN Tahun 2020)
Saya merasa, selama mengikuti rangkaian acara tersebut rasa gembira dan haru mewarnai kami, mulai dari waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi secara virtual kepada beberapa pembicara besar yaitu mereka yang mumpuni di beberapa bidang, seperti pemberdaya LSM, politik, bahkan tamu dari Amerika Serikat yaitu prof. Ashok Sangkar yang membahas mengenai nilai keadilan sosial menurut pandangan dunia, bahkan kami diberi jalan agar bisa belajar melalui salah satu sekolah di Amerika Serikat melalui relasi pak Prog. Ashok untuk lebih belajar dan berlatih mengenai pemahaman dan penerapan nilai Sosial Justice di dunia. Selain itu, disana kami juga dibentuk menjadi beberapa kelompok yang selalu berubah, tujuannya agar cepat mengenal secara lebih dekat dengan tiap anggota kelompok yang kami miliki, Setiap kelompok memiliki keunikan sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan pihak panitia, disitulah kami merasakan nilai kekeluargaan antara kami kian bertambah. Tugas yang diberikan yaitu mulai dari berdiskusi sambil belajar bagaimana menanggapi hingga mencari solusi terhadap isu sosial di Indonesia melalui penerapan sembilan nilai ISJN, diantara nilainya yaitu: Menghargai demokrasi dan HAM, non-diskriminasi, toleran, transparan dan tanggung jawab, berpikir terbuka, kesukarelawanan, kerjasama, kesetaraan, dan saling percaya.
Saya yakin bahwa masih banyak lagi pemuda diluar sana, khususnya para mahasiswa Indonesia yang sangat peduli akan penerapan nilai keadilan sosial di lingkungan masyarakat Indonesia, untuk itu mari bersama dalam mewujudkan keadilan sosial di Indonesia kita ini mulai dari menggunakan media sosial sebagai platform edukasi dan advokasi. Sehingga keberagaman hidup yang kita miliki akan terasa semakin bermakna. Jika Anda ingin mengetahui lebih mengenai apa itu ISJN, bagaimana latar belakangnya dan apa saja kegiatan di dalamnya, anda juga bisa mengunjungi link website berikut ini: https://isjn.or.id/
Sekian cerita saya, Wassalamualaikum, wr wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastiastu, Namoh Buddhaya, Salam Kebajikan.
Fernanda Wulantika
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2017
Jurusan Tadris Bahasa Inggris
“Semakin saya mengetahui sesuatu, semakin menyadari bahwa saya belum mengetahui apapun”
- Koordinator Tim Relawan Komunitas Sang Juara Nasional di tahun 2020
- Penulis dari buku antalogi puisi berjudul “2020 Berpuisi”
- Mulai menggeluti dunia bisnis dengan bergabung bersama brand partner Oriflame sejak bulan Juli tahun 2020
- Tim Inti Komunitas IQR Jawa Tengah di tahun 2019
- Penulis dari buku antalogi cerpen inspiratif berjudul “Kamu Boleh Lelah tapi Jangan Pernah Menyerah”