16-17 April 2022, saya Fina Aimmatul Falihah, saya Azizah Noormaningsih dan juga beberapa teman kami dari KKI IAIN Salatiga, seperti; Sinta, Sania, Maulida, Salma, Hasna, dan Alfia, diberi kesempatan untuk mengikuti Harmony Camp yang merupakan acara yang diselenggarakan oleh Gerakan Kerelawanan Internasional (GREAT).
Gerakan Kerelawanan Internasional (GREAT) atau International Voluntary Service Movement yaitu sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan sukarela internasional di Indonesia. Yang didirikan pada 22 Agustus 2015 dengan basis di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Terdiri dari relawan jangka panjang yang berdedikasi yang percaya bahwa melalui gerakan ini, memberikan kesempatan kepada semua pemuda tanpa pengecualian dan diskriminasi untuk mengakses pendidikan, pengalaman, dll; dengan tumbuh sebagai agen perubahan dalam kehidupan mereka masing-masing. Yang berkomitmen tinggi untuk menyebarkan semangat layanan sukarela internasional dengan tekad yang kuat dan kerja keras untuk mencapai visi dan misi Great.
GREAT membina kemitraan yang baik dengan organisasi atau institusi lain baik lokal/nasional maupun internasional untuk bekerja sama dalam gerakan ini. Pekerjaan mereka adalah melalui pengembangan program-program relawan seperti International Work Camp dan program Short Term Volunteering (STV) lainnya serta Long & Middle Term Volunteering (LMTV). Baik STV maupun LMTV menampung relawan internasional dalam proyek-proyek di Indonesia dan mengirimkan relawan Indonesia ke luar negeri.
Mottoes of GREAT are “think globally, act locally” and “individually we change our selves. together we change the world”.
Global Citizenship for Human Rights Project adalah project yang dikoordinasi oleh NGO IUVENTA, Serbia dengan partner TDM 2000 (Italy), Kulturális Kapcsolatokért Alapítvány (Hungary); Darusselam Vakfi (Turkey); Gerakan Kerelawanan Internasional (GREAT) (Indonesia) dan Disha International Foundation Trust (India) dan dibiayai oleh Erasmus+. Project ini berfokus kepada peningkatan edukasi pemuda tentang hak asasi manusia.sebagai agen perubahan. Secara lebih luas project ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang toleransi dan dialog lintas agama dan kepercayaan untuk menciptakan perdamaian melalui rangkaian kegiatan project di berbagai negara dan pembuatan board game dari masing-masing peserta project.
GREAT sebagai salah satu partner project Global Citizenship for Human Rights akan melaksanakan local action berupa “Harmony Camp” di 5 kota di Indonesia, yaitu Semarang, Jogjakarta, Salatiga, Pekalongan dan Bandung. Bertujuan:
- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemuda Indonesia tentang hak asasi manusia dan dialog lintas agama dan kepercayaan.
- Mempraktekkan board game tentang human rights dan interfaith.
- Menambah pemahaman peserta tentang kegiatan kerelawanan.
Harmony Camp ini selama 2 hari 1 malam, disana kita belajar tentang kerelawanan juga tenatang Hak Asasi Manusia (HAM), kita belajar bersama dengan teman-teman yang mempunyai keyakinan berbeda-beda. Kita juga diajarkan untuk menjadi manusia yang benar-benar manusia. Ya benar, setiap orang pasti mempunyai keyakinan masing-masing tapi bukan berarti kita lupa bahwa sesungguhnya kita adalah manusia yang harus bisa me-manusiakan manusia sebelum kita menggunakan keyakinan kita. Ketika kita meminta hak kita sebagai manusia kita juga harus menjalankan kewajiban kita sebagai manusia, zaman sekarang banyak yang masih menanggapi suatu hal hanya dengan keyakinan yang dipercaya tapi lupa akan identitas yang sesungguhnya sebagai manusia. Banyak yang dengan percaya diri menanggapi masalah seseorang hanya dengan keyakinan masing-masing sampai lupa bahwa sesorang itu juga mempunyai hak sebagai manusia.
Kami sampai di tempat harmony camp pada sabtu 16 April pada pukul 13.00 tepatnya di salah satu villa di salatiga disambut dengan hangat oleh para panitia acara tersebut, kami absen dan mengisi identitas sebelum kami masuk kamar yang telah difasilitasi oleh panitia, sambil menunggu acara dimulai pada pukul 14.00 kami saling menyapa dengan peserta lain. Setelah pembukaan masuk materi tentang GREAT dan Kerelawanan Internasional (IVS) hingga pukul 15.15, setelah itu break 15 menit dan dilanjutkan praktik board game ”Peace Journey” hingga pukul 18.00 karena memasuki waktu buka puasa kami buka puasa juga makan malam bersama, istirahat, bersih-bersih dan juga sholat bagi yang menjalankan. Pukul 19.30 kami berkumpul di aula untuk melakukan diskusi kecil teantang Hak Asasi Manusia dan Interfaith (Tantangan, solusi, dan mimpi) yang dibagi menjadi 2 kelompok dengan tema; Human Rights and Religion in General dan Human Rights and Local Belief.
Diskusi inilah dimana kami harus melepas jaket (kepercayaan) masing-masing untuk menjadi manusia yang benar-benar manusia, dimana kita membahas suatu persoalan tanpa melibatkan kepercayaan yang dianut, murni sebagai manusia yang sesungguhnya, lalu masing-masing kelompok presentasi hasil diskusinya. Karena diskusi begitu menyenangkan dan menambah wawasan juga memeperluas pemahaman kita tentang kehidupan yang seharusnya selesai pukul 22.00 justru selesai hampir pukul 00.00. setelah itu kami tidur bagi yang menjalankan puasa kami dibangunkan pukul 03.30 untuk sahur dan pukul 07.00 sarapan bagi yang tidak berpuasa. Pukul 07.30 masuk materi presentasi tentang Human Rights and Interfaith yang dibawakan oleh salah satu aktifis HAM dari Bangladesh dan Co-Founder Re-Imagining Society Mr. MD Talebur Islam.
Pukul 09.00 materi selesai kami beres-beres dan packing sebelum check out. Setelah itu kami praktik interreligious tools: Board game of Life Pilgrimage & Holy Memo hingga pukul 11.30 waktu untuk refleksi Harmony Camp dan penutupan. Dan tepat pukul 12.00 kami check out. Dan selama acara harmony camp seluruh peserta akan tinggal bersama di akomodasi yang disediakan oleh GREAT dan GREAT mengcover makan, minum dan akomodasi peserta selama acara berlangsung. Kurang lebih seperti cerita kegiatan kami di harmony camp.
Dari harmony camp kami belajar banyak, sebagai mahasiswi kelas internasional pemahaman kami juga harus internasional. Tidak selamanya suatu masalah itu harus diselesaikan hanya dengan keyakinan ada perlu nya untuk sementara kita harus melepas jaket kami mengesampingkan keyakinan kami, bukan berarti kami melepas untuk selamanya akan tetapi hanya untuk menyelesaikan suatu masalah dimana masalah tersebut sangat membutuhkan hak-hak manusia yang harus didapatkan. Jika kami sudah menjalankan kewajiban kami sebagai manusia, kami juga harus mendapatkan hak kami sebagai manusia.
Indonesia merupakan negara yang sangat melekat dengan kata “keberagaman” yang disebabkan wilayah Indonesia yang sangat beragam dan memiliki berbagai pulau. Tentunya keberagaman tersebut menghasilkan banyak perbedaan atau keberagaman; agama menjadi salah satunya. Kebebasan beragama dalam perspektif Pancasila sendiri merupakan hal yang sangat jelas. Pancasila sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” tentunya telah mengidentifikasi pluralisme agama di Indonesia. Dalam sila pertama, kita dapat mengetahui bahwa setiap orang berhak memiliki kepercayaan dan Tuhannya masing-masing dengan menghormati satu sama lain dan juga mendapatkan perlakuan yang setara.
Fina Aimmatul Falihah
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2021
Jurusan Tadris Bahasa Inggris
“You must not expect anything from others. It’s you, of yourself, of whom you must ask a lot. Only from oneself has one the right to ask everything and anything. This way it’s up to you – your own choices – what you get from others remains a present, a gift.”
- Graduate of MA Hasyim Asy’ari Bangsri (2020)
- Administrator of Immersion Students Association/ISA (2017-2019)
- 1st Winner of English Debate Competition (2017)
- 2nd Winner of English Debate Competition (2018)
- Olimpiade PMR III KSR PMI Unit UNISNU Jepara (2018)
- Member of Communicative English Club (CEC)/Religion Division (2022)
- Members of Masyarakat Relawan Indonesia/MRI (2021)
Azizah Noormaningsih
Program KKI IAIN Salatiga Angkatan 2021
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
“Stop complaining, and start moving, because People who achieve success are not always smart people, but people who always achieve success are persistent and never give up.”
- Graduate of Ta’mirul Islam Boarding School Surakarta (2020)
- Awards as Exemplary female student in achievement, discipline, obedience, atiquette, and activenees in activities (2019)
- The award passed in memorizing juz 30 and 9 selected surahs of the Qur’an (2020)
- 1st place in Arabic education study program making vidios for talent interest (PBAK) Salatiga (2021)
- Members of Masyarakat Relawan Indonesia/MRI (2022)