Do the Best, Pray More, Get the Most

Hai! Namaku Alya. Asalku dari kota santri dan terkenal dengan kreteknya, Kudus. Aku adalah mahasiswi jebolan program KKI batch ‘20. Sabtu, 20 Juli lalu, statusku baru saja resmi menjadi ex mahasiswa PAI KKI UIN Salatiga. Saat ini, aku sedang mendaftar studi lanjut di almet tercinta. Entah kenapa, Salatiga menahanku untuk menetap lebih lama.

Kalau mengingat masa maba dulu, program KKI memang sudah menjadi tujuanku. Selalu menjadi harapan dan ‘doktrin’ dari orang tuaku bahwa harus ada nilai lebih yang ada pada diri anak-anaknya. Menjadi mahasiswa PAI tapi ikut program KKI contohnya. Makul agama jalan, makul kebahasaan juga gak ketinggalan. Meskipun masa sulit tak jarang menghampiri, tapi ada hikmah yang selalu menyertai.

Dari awal masuk KKI, informasi SKS yang katanya level dewa itu sebenarnya cukup menarik perhatianku. Yang normalnya satu semester ada 24 SKS, di KKI 50 SKS pun dijabanin! Keren abiss! Kalau cuma diangan, rasanya nggak mungkin. Tapi kalau dijalanin, everything was amazing. Mahasiswa yang jurusannya PAI ini bisa dapet pelajaran Bahasa arab-inggris yang tidak didapatkan anak PAI lainnya. Dan materi Bahasa yang kita terima, mungkin nggak bisa didapetin kalo les sekalipun. So, lucky being part of ICP!

Berkat materi Bahasa yang ku dapat di KKI, aku berkesempatan menjadi tutor di lembaga kursus Bahasa Inggris. Meskipun basic pendidikanku adalah keagamaan, tetapi aku mampu untuk berbagi ilmu tentang Bahasa Inggris khususnya di part grammar dan TOEFL preparation. Selama di KKI, kita diberi banyak kesempatan untuk mengasah kemampuan Bahasa. Beberapa kali, aku ikut mendampingi para bule yang datang ke kampus. Kadang juga ikut mendampingi ke tempat wisata atau luar kota. Lumayan, bisa refreshing tanpa nguras kantong malahan pernah dapet eheem uang saku. Nah, that’s why harus ada poin plus dari diri kita dan harus dikembangkan dan terus diasah sampai bisa dirasakan benefitnya. So much thanks to KKI yang selalu mendukung mahasiswanya untuk terus maju!

Selain berbahasa, KKI juga memberikan wadah untuk mengembangkan potensi kepenulisan ilmiah dengan mendorong member-nya tampil diberbagai konferensi. Berbekal nekat dan kemampuan bahasaku yang masih pas-pasan, 2 kali sudah, aku berkesempatan tampil sebagai presenter pada konferensi internasional. Berkat tulisan dari kedua kegiatan tersebut, aku dipercaya sebagai salah satu penerima beasiswa prestasi UIN Salatiga tahun 2023. Pengalaman ini memacu semangatku untuk terus mengasah kemampuan menulis karya ilmiah dan ikut konferensi lainnya. Dan tanpa ku sadari, pengalaman ini juga sedikit banyak berpengaruh dan memudahkan proses penyusunan tugas akhir skripsiku. Susunannya yang hampir sama, bagaimana cara mengutip, bagaimana mencari rujukan dan memilih referensi, mungkin sering disepelekan atau mungkin tidak terpikirkan, tetapi ini menjadi hal yang mendasar dan perlu pembiasaan untuk menulis sebuah karya ilmiah.

Lewat KKI, aku mulai mewujudkan wishlist negara yang pengen ku kunjungi. Alhamdulillah aku dan temen-temen seangkatan KKI’20 berkesempatan intern di Malaysia. Kurang lebih satu bulan menetap dan mengabdikan diri di negara tetangga itu. Pagi sampai sore, kita cosplay jadi ibu guru dan pegawai sekolah. Lanjut malem dan hari-hari libur, kita beralih menjadi ‘pengacara’ alias pengangguran banyak acara. Kita bener-bener memanfaatkan waktu untuk eksplor tempat-tempat wisata disana. Ngerasain belanja sayuran di mall (karena kita tinggal di kota besar), hunting makanan di streetfood Chow Kit, sampe visit ke Malay bagian Selangor, Gombak dan Genting. Sebagai kaum mendang-mending, kita sering jalan kaki dan pakai LRT ataupun bas percuma a.k.a bis gratis. Penatlah, tapi seronok! Ini semua terlalui berkat kemauan, tekad, dan niat kita (de KL’s) yang pengen memaksimalkan hari-hari untuk mengunjungi penjuru Malay.

Nggak cuma keliling Malaysia, kita sempatkan waktu juga buat nengok patung bertubuh ikan dengan kepala singa yang tentunya ada di Singapura. Yah meskipun, harus diakhiri dengan drama ketahan di imigrasi Johor Bahru, gegara visa visit yang hampir expired. Kalau kata orang Malay, sungguh experience yang tak ’kan terlupa saampai bila-bila.

Setiap masa, pasti ada cerita. Memasuki semester delapan, ada tugas akhir yang harus dikelarkan. Aku yakin bahwa lulus tepat waktu adalah impian semua orang. Sayangnya, halang rintang angin ribut tiap orang itu selalu datang. Kalau versiku, datang menjelang penutupan pendaftaran. Entah munaqosyah ataupun wisuda. Masih terekam jelas gimana ketar-ketirnya aku yang masih final revisi bab 4-5 padahal h-1 deadline dan harus ngebut sampai tidur cuma sejam dua jam di 2 hari terakhir. Pun terulang lagi pas mau daftar wisuda. Sidang skripsiku di h-3 tutup pendaftaran wisuda, mau nggak mau harus ngebut lagi buat revisi, dan lanjut ngumpulin ttd pengesahan para penguji. In the end of my war, terpilih sebagai wisudawan terbaik PAI dan mewakili KKI adalah satu dari begitu banyak karunia Tuhan yang sangat ku syukuri.

Poin yang inginku sampaikan lewat tulisanku ini adalah bahwa tidak ada pencapaian, tanpa perjuangan. Dan tidak ada kesuksesan, tanpa campur tangan Tuhan. Apapun yang telah kita raih adalah buah dari USAHA TERBAIK dan kerja keras yang telah kita lakukan. Dan usaha dan effort yang kita upayakan, tidak akan bermakna tanpa disertai dengan DO’A. Yakinlah bahwa apa yang kita usahakan dan yang kita semogakan pasti akan kita genggam, karena kehendak-Nya sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

So guys just do our best, let’s pray more, and we’ll get the most!
I approved it, then prove yours!

Alya Shofi Fathia, S.Pd.
Program KKI UIN Salatiga Angkatan 2020
Program Studi Pendidikan Agama Islam
“dream big, work smart, pray to God”

  • Wisudawan berprestasi akademik terbaik program studi Pendidikan Agama Islam wisuda ke-6 UIN Salatiga 2024
  • Presenter dalam International Interdisciplinary Conference and Research Expo di UIN Salatiga 2024
  • Awardee Beasiswa Prestasi UIN Salatiga tahun 2023
  • Presenter dalam Annual International Conference on Islamic Education for Students di UIN Salatiga 2022
  • Top 10 lomba menulis artikel popular oleh Sharia International Center bersama Islami.co 2022