Tim dosen fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan mengikuti workshop kurikulum (humas)
Program Studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga, berhasil menyelenggarakan kegiatan Workshop Review Kurikulum yang berlangsung selama empat hari, dari tanggal 20 hingga 23 Maret 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbarui kurikulum yang diterapkan di satuan pendidikan tersebut, guna memastikan relevansi dan efektivitasnya terhadap perkembangan pendidikan serta kebutuhan mahasiswa.
Prof. Dr. Mansur, M. Pd, Dekan FTIK UIN Salatiga, menyampaikan bahwa workshop ini diadakan untuk memastikan bahwa kurikulum yang ada tetap responsif terhadap dinamika pendidikan dan kebutuhan mahasiswa Program Studi Tadris Matematika. “Tujuan utama kami adalah memastikan kurikulum yang kami gunakan tetap relevan, efektif, dan responsif terhadap perkembangan pendidikan serta kebutuhan mahasiswa kami,” ujar Prof. Dr. Mansur.
Ketua Program Studi Tadris Matematika, Dr. Eny Titikusumawati, M. Pd, menambahkan bahwa kegiatan ini juga membahas berbagai prinsip pembelajaran serta asesmen kurikulum untuk menciptakan proses pembelajaran yang berpihak kepada mahasiswa. Workshop ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, kepala bagian dan sub-bagian, serta stakeholder pendidikan di sekolah dan alumni. “Kegiatan ini membuka peluang untuk kolaborasi dan pembaruan yang berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan kami,” ungkap Dr. Eny.
Acara ini juga menghadirkan Bapak Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si., dosen dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang membuka materi tentang strategi menyiapkan generasi menghadapi tantangan era industri 4.0. Dr. Sarwanto menekankan pentingnya pengembangan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) sebagai respons terhadap tuntutan industri modern. “Tujuan pendidikan tinggi bukan hanya menghasilkan lulusan dengan ijazah yang baik, tetapi juga menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja,” jelas beliau.
Selain itu, Dr. Sarwanto juga membahas implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam kurikulum pendidikan tinggi, yang berfokus pada tri dharma perguruan tinggi dan berbasis Outcome-Based Education (OBE). Mahasiswa diberikan kebebasan untuk belajar di dalam dan di luar program studi, sementara program studi memiliki kewajiban untuk menyediakan kurikulum yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan kompetensi tambahan. “Mahasiswa dapat mengambil program MBKM di program studi lain di perguruan tinggi yang sama atau di perguruan tinggi lain dengan program studi yang sejenis,” tambahnya.
Kegiatan Workshop Review Kurikulum ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran di Program Studi Tadris Matematika UIN Salatiga, serta meningkatkan kualitas lulusan yang siap menghadapi tantangan industri 4.0. Dengan kolaborasi berbagai pihak dan pemutakhiran kurikulum secara berkala, diharapkan pendidikan di UIN Salatiga semakin unggul dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.