“Mahasiswa melakukan student exchange dengan university Malaya. Sebanyak 100-300 mahasiswa dapat mengikuti student exchange, sebagian insyaAllah akan dikirim ke university Malaya” terang prof. Zakiyuddin.
Menurutnya, pada abad 21 merupakan kemampuan berkolaborasi dan berkomunikasi. Pergaulan antar bangsa dapat membuka cakrawala tentang dunia, pergaulan itu dapat memahami Bahasa karena perjumpaan akan melahirkan How to Know dan How to Grow yakni tumbuh cara pandang dan pemahamannya.
Sementara itu Dr. Abd Razak Zakaria dari University Malaya menuturkan tujuan rombongan ke UIN Salatiga untuk silaturahim menjalin hubungan yang lebih baik antar dua universitas.
“Saya berterima kasih mendapatkan sambutan diluar jangkauan. Kami harap setelah ini dapat ke Malaysia dan saling membawa misi masing-masing,” jelasnya.
Para Mahasiswa berjumlah 20 dengan 2 orang pendamping selama satu minggu di Indonesia akan melakukan serangkaian kegiatan yakni belajar membatik, conseling ke Rutan Salatiga, Kuliah umum di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kuliah umum Bersama Pj Walikota Bersama Pascasarjana UIN Salatiga, belajar budaya sekolah dan pondok pesantren di Indonesia, serta mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Indonesia.
Hammam, Ph.D sebagai coordinator pendamping dari UIN Salatiga mengaku sangat senang dapat memberikan pelayanan dan pendampingan selama berada di Indonesia khususnya di UIN dan kota Salatiga