Seminar “Writing for Healing”: Menulis sebagai Sarana Penyembuhan Diri

Prodi TBI menggelar seminar bertema “Writing for Healing” pada Sabtu, 25 Juni 2022, bertempat di Ruang Rapat Utama FTIK. Acara ini menghadirkan Angelia Cipta Riska Nabella, seorang guru Bahasa Inggris di SDN Sidorejo Lor, yang berbagi pengalaman dan wawasan tentang bagaimana menulis dapat menjadi sarana penyembuhan emosional dan mental.

Seminar ini diikuti oleh sejumlah peserta dari kalangan mahasiswa, guru, dan masyarakat umum yang memiliki minat dalam dunia penulisan. Dalam pemaparannya, Angelia menjelaskan bahwa menulis tidak hanya menjadi media untuk menuangkan pikiran, tetapi juga alat untuk mengenali, menerima, dan memulihkan diri dari berbagai tekanan hidup.

“Menulis adalah salah satu cara untuk berdialog dengan diri sendiri. Saat kita menuliskan perasaan, kita memberikan ruang bagi diri untuk memahami emosi yang dirasakan, sehingga proses penyembuhan bisa dimulai,” ujar Angelia di awal sesi.

Peserta diajak untuk mencoba beberapa teknik menulis sederhana yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti journaling, menulis puisi, atau membuat cerita pendek yang merefleksikan pengalaman pribadi. Teknik ini diharapkan mampu membantu individu menghadapi tekanan mental secara lebih sehat.

Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi interaktif, di mana peserta diajak menulis pengalaman pribadi yang berkesan atau membebani, lalu membagikan cerita tersebut dalam kelompok kecil. Sesi ini direspons positif oleh peserta karena memberikan rasa lega sekaligus Kesempatan untuk belajar dari pengalaman orang lain.

Ketua panitia, [Alinda Apriyani], menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi para peserta untuk menjadikan menulis sebagai kebiasaan yang bermanfaat. “Semoga seminar ini memberikan inspirasi bagi semua peserta untuk lebih berani mengungkapkan diri melalui tulisan dan merasakan dampak positifnya,” ujarnya.

Dengan suksesnya pelaksanaan seminar ini, panitia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendorong masyarakat lebih mengenal manfaat menulis, tidak hanya sebagai keterampilan akademik tetapi juga sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan emosional.