Seminar Nasional Guru Penggerak “Mengembangkan Literasi Sains di Madrasah Ibtidaiyah”

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Salatiga mengadakan seminar nasional yang mengusung tema literasi sains pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Peserta seminar ini adalah 50 guru-guru MI se-Kota Salatiga dan beberapa dari Kabupaten Semarang serta ada 150 mahasiswa di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Kaprodi PGMI Dr. Peni Susapti, M.Si. menjelaskan bahwa tema seminar pada kesempatan kali ini adalah “Mengembangkan Literasi Sains di Madrasah Ibtidaiyah”. Literasi sains merupakan hal yang penting sebagai pondasi untuk pendidikan pada tingkat selanjutnya. Pembahasan tentang literasi sains berdasar penelitian masih dalam tahap pembiasaan, belum pada tahap pelaksanaan dan pengembangan di lingkungan sekolahan. Maka dari itu, literasi sains sangat penting karena untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi, menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global, dan juga untuk meningkatkan daya saing siswa di masa depan.

Dr. Anwar Senen, M.Pd. (Dosen Pendidikan Dasar FIPP UNY) selaku narasumber menyampaikan bahwa perkembangan era tidak bisa dielakkan lagi, jadi sebagai guru dan pengajar harus terus belajar dan pengembangkan kompetensinya agar mampu untuk mengajar di kelas yang sangat modern sekarang ini. Tidak mungkin seorang guru menerapkan metode pembelajaran di era sekarang atau pada era digital ini dengan metode pada waktu dia belajar dulu. Guru harus adaptif terhadap perubahan teknologi yang cepat dan massive.

Pada penjelasan pertama narasumber menyampaikan Fenomena Pembelajaran oleh Guru di Era Digital Informasi. Pada kenyataannya, masih banyak guru belum menerapkan pendekatan saintifik dimana pendekatan saintifik ini diperoleh melalui lima aktivitas yang mana meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Lima aktivitas ini senantiasa harus dilakukan dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukkan masih banyak guru menyampaikan pembelajaran secara konvensional, textbook, ceramah, tidak melibatkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Untuk era sekarang, siswa lebih familiar menggunakan teknologi digital secara online dalam belajar. Sementara itu, masih banyak guru belum mengembangkan pembelajaran abad 21 yang mana meliputi Kompetensi 4C (Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, and Communication) sebagai kompetensi yang dianggap penting dalam era digital saat ini. Kompetensi ini meliputi kemampuan untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain, dan berkomunikasi dengan baik.

Saat ini kemampuan seseorang dalam literasi menjadi hal yang penting untuk dimiliki. Kemampuan tersebut berguna untuk menginterpretasikan teks baik dalam bentuk tertulis ataupun audio-visual. Literasi bukanlah hanya sebatas pada pemahaman akan huruf dan kemampuan membaca serta menulis saja, akan tetapi lebih kepada analisis terhadap sebuah informasi. Guru sebagai ujung tombak proses pendidikan sangat penting untuk memiliki kemampuan literasi. Pembelajaran abad 21 hendaklah berbasis literasi sains. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus pembelajaran yang bermakna.