Dosen PGMI Memberikan Pendampingan Modul Ajar untuk KKG MI Kecamatan Bergas

Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, guru dituntut untuk senantiasa berinovasi dan meningkatkan kompetensinya, khususnya dalam penyusunan modul ajar yang efektif, sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Modul ajar yang berkualitas tidak hanya mendukung proses pembelajaran yang lebih terstruktur dan terencana, tetapi juga membantu siswa dalam mencapai profil Pelajar Pancasila.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang menghadapi kendala dalam menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan konteks lokal. Hal ini sering kali disebabkan oleh keterbatasan pemahaman terhadap prinsip-prinsip penyusunan modul ajar, keterbatasan akses terhadap pelatihan, serta kurangnya pendampingan yang berkesinambungan.

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam meningkatkan kompetensi guru, khususnya di wilayah-wilayah yang memerlukan pendampingan. Melalui permohonan yang diajukan oleh KKG MI Kecamatan Bergas, Kecamatan Bergas menjadi salah satu wilayah strategis untuk melaksanakan program pendampingan pembuatan modul ajar. Melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) MI Kecamatan Bergas, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Pengabdian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2025 bertempat di Balai Desa Wringin Putih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Pada acara sambutan, Kepala MI Wiringin Putih Bapak Eka Adrian, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan atas kerjasama KKMI Kabupaten Semarang dengan Prodi PGMI UIN Salatiga yang diharapkan ke depannya terdapat bentuk kegiatan lain yang dapat dikerjasamakan. Ketua KKG Kecamatan Bergas Ibu Niken Arina Kamalia, S.Pd.I menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi guru agar dalam penyusunan Modul Ajar dapat lebih terarah dan guru dapat menyusun Modul Ajarnya sendiri, bukan hanya copy paste saja. Pengawas Madrasah, Bapak Drs. Asrodin, M.Si. menyampaikan bahwa di kalangan guru masih terjadi misinformasi pengetahuan tentang MA, harapannya setelah kegiatan ini guru dapat menyusun MA secara mandiri, serta adanya peningkatan kompetensi sehingga MA yang dikembangkan menjadi lebih baik. Adanya perubahan kurikulum yang menyebabkan perubahan dalam penyusunan perencanaan pembelajaran adalah hal yang wajar, sehingga guru perlu bisa menyesuaikan.

Sesi pemaparan materi pendampingan Pembuatan modul ajar disampaikan oleh Dr. Hesti Ariestina, M.Pd dan dipandu oleh moderator Dr. Yogi Kuncoro Adi, M.Pd yang keduanya merupakan Dosen PGMI UIN Salatiga. Setelah membacakan CV pemateri, moderator melakukan brainstorming dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber. Narasumber ini mengawali menyampaikan materi dengan memberikan pemantik terkait Modul Ajar dan RPP. Pemateri menyampaikan bahwa Modul Ajar dan RPP memiliki kesamaan konsep, yakni sebagai lesson plan, atau Rencana pembelajaran. Selanjutnya, pemateri menyampaikan secara rinci mengenai komponen yang perlu ada dalam Modul Ajar, bagaimana memperoleh Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, merancang kegiatan pembelajaran, sampai ke instrumen penilaian.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi Diskusi dan Tanya jawab. Pertanyaan pertama dari peserta adalah mengenai Capaian Pembelajaran yang sifatnya umum apakah dapat diberlakukan untuk pembelajaran berdiferensiasi. Pemateri menanggapi bahwa Capaian Pembelajaran Diferensiasi tidak harus dilaksanakan dalam 1 mata pelajaran. Guru harus memperhatikan keragaman karakteristik dan gaya belajar siswanya. Pertanyaan berkaitan dengan Tujuan Pembelajaran yang mana apakah dibolehkan satu Tujuan Pembelajaran digunakan untuk pembelajaran dengan dua pertemuan, terlebih di kelas 1 MI. Pemateri menanggapi bahwa setiap Tujuan Pembelajaran boleh dilaksanakan lebih dari satu pertemuan dengan menyesuaiakan kebutuhan dan tidak dipaksakan.

Program pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang prinsip dan langkah-langkah penyusunan modul ajar berbasis Kurikulum Merdeka, membantu guru mengembangkan modul ajar yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan siswa, serta membangun budaya kolaborasi di antara guru-guru dalam pengembangan perangkat pembelajaran.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan guru-guru MI di Kecamatan Bergas mampu menghasilkan modul ajar yang tidak hanya memenuhi standar kurikulum, tetapi juga mendukung penguatan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Implementation of Arrangement (IA) oleh Prodi PGMI FTIK UIN Salatiga dengan KKG MI Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang terkait dengan Pendampingan Pembuatan Modul Ajar.