TEKNIK RAHASIA MENCIPTAKAN KEBAHAGIAAN DI KELAS
Rabu 10 Juli 2024 bertempat di ruang rapat utama Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) FTIK UIN Salatiga menyelenggarakan pelatihan hypnoteaching pengajaran Bahasa Arab. Dalam sambutannya, Ketua Program Studi PBA UIN Salatiga Ibu Wakhidati Nurrohmah Putri, M.Pd.I menyamapaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi dosen, pendidik, alumni dan mahasiswa PBA. Dalam sambutannya, beliau juga melaporkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari dosen, guru Bahasa Arab, alumni dan mahasiswa PBA. Pelatihan ini terselenggara berkat kerja sama antara Program Studi PBA FTIK UIN Salatiga dengan Masqot Dirghoem Academy (MDA) Kediri Jawa Timur.
Selanjutnya, acara dibuka oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, alumni dan kerjasama FTIK UIN Salatiga Ibu Dra. Siti Siddiqoh, M.Si. Sebelum membuka pelatihan beliau menyampaikan pentingnya pelatihan ini diadakan. Diantaranya adalah karena Pelajaran bahasa Arab selama ini dianggap momok oleh peserta didik, sehingga hal ini secara tidak langsung mempengaruhi alam bawah sadar peserta didik dan membangun mental block dalam diri mereka. Mental block ini pada akhirnya dapat menghambat ketercapaian pembelajaran bahasa Arab sebagaimana yang diharapkan. Oleh karenanya, untuk membongkar mental block tersebut perlu adanya upaya menyentuh alam bawah sadar peserta didik, mengisi denga hal-hal positif yang dapat membantu ketercapaian pengajaran bahasa Arab.
Pelatihan diisi langsung oleh direktur DMA Kediri Ibu Dr. Inchinia Angger Rowin, S.Fil., M.Pd.I. Sebagai prolog, Dr. Inchi (sapaan akrab beliau) memberikan gambaran bahwa suasana kelas yang menyenangkan dan siswa memahami pelajaran dengan maksimal, merupakan tolok ukur efektifitas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kompetensi dan komunikasi guru adalah salah satu penentu terciptanya pengajaran yang efektif di kelas, oleh karena itu guru yang berkualitas harus menguasai materi dan memahami metode komunikasi dengan siswa. Oleh sebab itu, guru harus dibekali ilmu komunikasi efektif
yang dapat diaplikasikan ke siswa dengan cara memberdayakan pikiran alam bawah sadar mereka selama
proses belajar.
Dalam penjelasan berikutnya beliau paparkan bahwa mengajar tidak hanya sekedar berbicara atau menyampaikan materi saja, tapi butuh energi vibrasi yang dipancarkan oleh guru ke muridnya. Energi vibrasi tidak bisa digerakkan atau dikendalikan oleh pikiran, apalagi tangan, energi vibrasi akan bekerja bila kita mengoptimalkan perasaan, dan Energi vibrasi merupakan salah satu implementasi dari salah satu hadits yang berbunyi “Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya” Jadi, mengajar itu seni, mengajar itu butuh ketulusan hati, mengajar itu butuh komunikasi, mengajar itu butuh inovasi dan improvisasi. Dan Hypnoteaching menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Melalui hypnoteaching, akan tercipta hal-hal luar biasa diantaranya: 1) Proses pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan baik bagi peserta didik maupun guru, 2) Pembelajaran dapat menarik perhatian bagi peserta didik karena banyaknya kreasi permainan yang diterapkan guru, 3) Guru menjadi lebih mampu dalam mengelola emosinya, 4) Membantu menumbuhkan hubungan yang harmonis antara guru dan peserta didik, 5) Membantu guru dalam mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dengan cara pendekatan personal sehingga masalah bisa diketahui secara mendalam, dan 6) Guru dapat membantu peserta didik untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk atau kurang baik yang masih dimiliki siswa.
Dalam penjelasan berikutnya, narasumber menjelaskan bahwa hypnoteaching memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1) Guru Pintar dapat menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak membosankan, 2) Proses pembelajaran akan berjalan lebih dinamis, 3) Akan tercipta interaksi yang baik antara guru dan siswa, 4) Siswa lebih termotivasi untuk belajar dan mampu memahami materi karena penyampaian pembelajaran dilakukan dengan bahasa yang mudah dimengerti, 5) Sugesti positif untuk alam bawah sadar yang dilakukan menggunakan bahasa-bahasa Positif akan membuat pelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menjadikan pelajaran bahasa Arab selalu dinanti-nanti oleh siswa, dan 6) Kegiatan pembelajaran yang bersifat aktif membuat siswa merasa senang dan bersemangat.
Alhamdulillah, kegiatan pelatihan sukses diselenggarakan dengan indikator ketercapaian jumlah peserta pelatihan baik dari segi kuantitas maupun kualitas terpenuhinya semua unsur, baik dari dosen, guru, alumni dan mahasiswa. Selain itu, antusiasme peserta selama mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir juga menjadi bukti bahwa kegiatan pelatihan ini mencapai target yang diharapkan.