Berita UtamaPenelitianPengabdianSlider

The Law Of Attraction; Metode Mencapai Pengalaman Ma’rifatullah

Berdoa merupakan sebuah cara untuk mendapatkan pengalaman langsung mengenal Allah (ma’rifatullah) bagi mahasiswa mata kuliah Ahlak Tasawuf. Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik) menjadi alternatif menerjemahkan amaliah doa secara ilmiah dan empiris. Mata kuliah Akhlak Tasawuf mempunyai tujuan untuk lebih mengenalkan mahasiswa kepada Allah (ma’rifatullah). Ma’rifatullah dilakukan dengan cara mempercayai (iman) kepada Wujud, Zat, Shifat dan Af’al-Nya (Jamaludin Khafie: 4). Teori ini akan memberikan nilai pendidikan yang besar manakala bisa dirumuskan sebuah metode yang memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa. Dari pengalaman tersebut diharapkan mahasiswa semakin meyakini keberadaan Allah sebagai Zat yang mereka senantiasa dapat berkomunikasi dengan-Nya. Hal ini akan sangat besar manfaatnya, karena mahasiswa memiliki tempat kembali dan mengadu saat dihadapkan berbagai masalah.

Dalam proses perkuliahan Akhlak Tasawuf, mengenal Allah menjadi tema sentral selama satu semester. Pada awal masuk kuliah Akhlak Tasawuf, mahasiswa diwajibkan untuk membuat catatan tentang pengalaman setiap mahasiswa, yang dirasakan sebagai bentuk rasa Sayang Allah dan rasa Benci Allah kepada dirinya. Refleksi ini pun sungguh menjadi langkah penyadaran diri bagi setiap mahasiswa terhadap eksistensi Allah.

Selanjutnya pengalaman dengan Allah diperkuat melalui ‘Tugas Sunat”, artinya tugas ini tidak mengikat setiap mahasiswa, namun akan memberi tambahan nilai yang signifikan bagi mereka yang mendapatkan pengalaman ‘bertemu dengan Allah’ melalui aktivitas yang telah diprogramkan. ‘Tugas Sunat’ ini berupa pembuktian kebenaran doa dan sedekah. Tujuan dari metode ini adalah memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa bahwa doa yang mereka ucapkan dengan kesungguhan hati akan dikabulkan atau sedekah yang mereka berikan akan mendapatkan balasan berlipat-lipat. Metode yang dipakai adalah melakukan amaliah berdoa dengan pendekatan LoA (Law of Attraction). Mahasiswa berdoa, meminta sesuatu yang telah ditentukan secara jelas, misalnya minta sepatu yang mahal, minta komputer, minta sepeda motor. Kemudian yang perlu dilakukan oleh mahasiswa adalah fokus dalam berdoa. Setiap kali selesai sholat atau saat ia ingat untuk membaca doa, maka ia harus menyebut keinginan yang spesifik itu dalam doanya. Demikian dengan aktivitas badannya, mahasiswa yang sedang memiliki ‘proyek doa’ memfokuskan semua yang ia mampu lakukan untuk mencapai apa yang disebutkan dalam doa. Termasuk misalnya dalam memanfaatkan uang, maka keinginan yang disebut dalam doa tersebut menjadi prioritas pertama dan sanggup menahan diri untuk tidak membeli yang lain.

Hukum Ketertarikan / Law of Attraction (LoA) memberikan dasar bagaimana cara seseorang merancang kehidupannya. Keberhasilan atau kegagalan hidup, bergantung pada manusia itu sendiri dan bersumber pada kemampuan manusia mengelola pola pikir terhadap kehidupannya. Nilai optimistik sangat menonjol dalam hukum ini, sehingga manusia yang memikirkan sesuatu secara fokus akan mencapai sesuatu itu dengan cara yang terkadang diterima sebagai sebuah “kebetulan”. Selanjutnya sebagaimana hukum alam yang lainnya, sudah banyak para ahli merumuskan langkah-langkah aplikasi Hukum Ketertarikan, agar manusia dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Law of Attraction dalam memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam upaya lebih mengenal Allah. Penelitian ini termasuk bentuk Pre-experimental design yang mengambil bentuk One – Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan). Subyek penelitian adalah mahasiswa PGMI peserta mata kuliah Ahlak Tasawuf sebanyak 54 mahasiswa (dua kelas). Pada akhir penelitian diperoleh hasil bahwa 50% mahasiswa berhasil mendapatkan target yang diminta dalam amaliah berdoa. Untuk lebih mendalam silahkan baca tulisan Ahmad Sulthoni dalam file di bawah ini. (anugrah) The Law Of Attraction; Metode Mencapai Pengalaman Ma’rifatullah