Nilai edukatif yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak sebagai pondasi untuk mempersiapkan generasi yang kuat baik secara fisik maupun psikis, jasmani dan rohani dapat dilakukan sejak anak masih dalam kandungan atau sebelum lahir. Hal itu meliputi serangkaian proses aktifitas manusia yang merupakan kerangka dasar konsep mendidik anak sebelum lahir yang dimulai dari persiapan pemilihan jodoh, perkawinan, hingga masa kehamilan. Melalui nilai edukatif orang tua yang dilakukan terhadap anak sebelum lahir secara intensif akan dapat meningkatkan kualitas sifat-sifat bawaan atau keturunan.
Pada dasarnya pendidikan memiliki tiga lingkup baik pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat dan pendidikan sekolah yang mana ketiga-tiganya saling menunjang seseorang bertingkah laku dalam kehidupannya. Proses ketiga pendidikan tersebut, yang utama dan pertama seseorang harus melalui, melewati dan mengalaminya pada tingkat pendidikan keluarga sebelum seseorang masuk ke dunia pendidikan sekolah maupun masyarakat. Pendidikan keluarga yang terdiri dari sub unit terkecil yang bertugas sebagai kepala rumah tangga yakni bapak, ibu rumah tangga disebut ibu dan buah hati dalam keluarga yang disebut anak. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang menjadi pondasi atau dasar pengembangan pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu nilai edukatif orang tua sangat diperlukan bagi anak sejak sejak masih dalam kandungan bahkan jauh sebelum dilahirkan.
Itulah sebabnya para pakar pendidikan mengatakan bahwa pendidikan keluarga disebut pendidikan pertama dan utama serta merupakan peletak fondasi dari watak dan pendidikan setelahnya. (Wahjoetomo, 1997: 23). Oleh sebab itu konsep nilai edukatif orang tua terhadap anak sebelum dilahirkan penting untuk diterapkan dalam pendidikan keluarga sebagai pondasi dasar terhadap pendidikan selanjutnya yakni pendidikan sekolah atau luar sekolah. Nilai edukatif orang tua terhadap anak dalam kandungan atau sebelum lahir merupakan awal mula berperannya pendidikan, dari situlah perilaku ibu berpengaruh terhadap pembentukan ciri-ciri khas sang anak yang ditunggu-tunggu kelahirannya, pembentukan ini berlangsung dalam diri sang ibu.
Secara riil pendidikan itu memang berlangsung dari lahir sampai mati yang disebut life long education. Namun konsep nilai edukatif orang tua terhadap anak sebelum lahir dalam perspektif Islam dapat dilakukan dengan mempersiapkan anak jauh sebelum terjadinya kelahiran itu sendiri yakni telah dimulai sejak masa pemilihan jodoh yang disebut masa prakonsepsi. Hal itu sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad yang intinya bahwa sebagai seorang laki-laki janganlah mengawini wanita-wanita itu karena kecantikannya, karena kecantikan itu boleh jadi akan merusaknya dan jangan pula kamu mengawini mereka karena harta bendanya, karena boleh jadi harta bendanya itu akan membuat mereka aniaya atau congkak, akan tetapi kita disuruh mengawini mereka itu atas dasar ketaatan mereka terhadap agamanya. Sungguh budak sahaya yang buruk muka lagi hitam tetapi agamanya kuat adalah jauh lebih baik.
Hal tersebut memiliki implikasi terhadap perjalannya dalam keluarga yakni terhadap tercapainya ketenteraman dan kebahagiaan serta mengarahkan pendidikan anaknya dalam keluarga diperlukan istri atau ibu yang salehah yang dapat menjaga diri dari kemungkaran dan menjaga dari fitnah serta mampu menenteramkan suami atau bapak, sehingga terciptalah suasana keluarga tenteram yang merupakan pengaruh masa dalam kandungan. Oleh karena itu, nilai edukatif orang tua terhadap anak sebelum lahir itu sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
Untuk lebih komprehensif dalam memahami, silahkan klik file pdf dibawah ini.Nilai Edukatif Sebelum Lahir