Pengabdian

Dosen UIN Salatiga kenalkan Pancasila dan kaitannya dengan Pluralisme di Trinity College, University of Melbourne Australia

Melbourne, Australia- Pada hari Rabu, 6 Desember 2023, Sekolah Teologi Trinity College di Melbourne, Australia, menggelar sebuah diskusi penting dengan tema “Pancasila, Pluralisme, dan Keberlanjutan Negara Bangsa”. Acara ini menghadirkan Prof.  Asfa Widiyanto, seorang pemateri  dari UIN Salatiga yang dikenal luas atas pemikirannya mengenai pluralisme dan nilai-nilai kebangsaan di Indonesia.

Kegiatan yang tergolong Pengabdian kepada masyarakat Internasional ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman tentang bagaimana Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi tantangan pluralisme dan menjaga keberlanjutan negara bangsa.

Prof. Asfa mengatakan, “ Dalam konteks globalisasi dan dinamika sosial yang semakin kompleks, penting bagi masyarakat, khususnya generasi muda dan akademisi, untuk memahami nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan adaptif”. Asfa Widiyanto, seorang intelektual dan akademisi yang aktif dalam kajian pluralisme dan teologi, membawakan materi dengan pendekatan yang kritis dan reflektif. Ia menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga merupakan landasan moral dan etika yang mampu menyatukan keberagaman masyarakat Indonesia.

“Pluralisme harus dipahami sebagai kekayaan sosial yang harus dihargai dan dijaga, bukan sebagai ancaman”, tegas Prof . Asfa.

Keberlanjutan negara bangsa bergantung pada kemampuan untuk mengelola perbedaan dengan cara yang konstruktif dan inklusif, sehingga tercipta harmoni sosial dan stabilitas politik. Asfa Widiyanto menjelaskan bahwa Pancasila memiliki sifat terbuka yang memungkinkan penyesuaian dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya. Hal ini penting agar Pancasila tetap relevan dalam menghadapi tantangan modern.

Indonesia sebagai negara dengan keberagaman suku, agama, dan budaya telah mengembangkan sikap saling menghormati dan toleransi. Pluralisme bukan hanya soal keberagaman, tetapi juga soal bagaimana keberagaman itu dikelola secara harmonis. Keberlanjutan negara bangsa Indonesia sangat bergantung pada penguatan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan demokratis. Pendidikan, dialog antaragama, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Acara ini sangat relevan bagi para akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas yang ingin memahami lebih dalam tentang dinamika kebangsaan Indonesia dalam konteks global. Diskusi ini juga membuka ruang dialog lintas budaya dan agama yang sangat dibutuhkan di era modern.

Diskusi yang berlangsung di Trinity College ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman tentang Pancasila dan pluralisme sebagai fondasi keberlanjutan negara bangsa Indonesia. Dengan pemateri yang berkompeten seperti Asfa Widiyanto, peserta mendapatkan wawasan yang mendalam dan inspiratif.