Berlin, Jerman– Dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga mendapatkan kehormatan untuk melaksanakan Intenational community Service dengan menjadi salah satu pembicara dalam acara bergengsi Berlin Transregional Talk. Pada acara ini, Prof. Dr. Asfa Widiyanto mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan sosial dan intelektual saat ini, yaitu: “Knowledge Society versus post-truth society, the contribution of indonesian muslim knowledge culture”. (“Masyarakat Pengetahuan versus Masyarakat Pasca-Kebenaran: Kontribusinya pada Budaya Pengetahuan Muslim Indonesia”).
Acara yang diselenggarakan pada tanggal 28 juni 2023 ini menjadi wadah diskusi lintas budaya dan disiplin ilmu yang membahas bagaimana masyarakat modern menghadapi tantangan informasi dan kebenaran di era digital. Tema dan Konteks Diskusi yaitu Masyarakat Pengetahuan vs Masyarakat Pasca-Kebenaran.
Bertempat di Humboldt University of Berlin, Institute for Asian and African Studies, Invalidenstr. 118, 10115 Berlin, Room 410, pemateri mengawali dengan pembahasan tentang masyarakat Pengetahuan yaitu masyarakat yang mengedepankan fakta, data, dan ilmu pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan dan pembentukan opini. Sedangkan Masyarakat Pasca-Kebenaran adalah fenomena sosial di mana emosi dan opini pribadi lebih dominan daripada fakta objektif dalam membentuk persepsi publik.
Dalam konteks ini, diskusi berfokus pada bagaimana budaya pengetahuan yang berkembang di kalangan Muslim Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan masyarakat pasca-kebenaran. Prof. Asfa yang menjadi pembicara dalam acara ini membawa perspektif unik dari budaya pengetahuan Islam di Indonesia. Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain: Peran tradisi keilmuan Islam dalam membangun masyarakat yang kritis dan berbasis pengetahuan, Kontribusi intelektual Muslim Indonesia dalam dialog global tentang kebenaran dan informasi dan Strategi menghadapi disinformasi dan hoaks di era digital dengan pendekatan budaya pengetahuan yang inklusif dan adaptif.
Prof Asfa menyampaikan, “Acara Berlin Transregional Talk ini menjadi platform penting untuk mempertemukan pemikir dari berbagai negara dan latar belakang budaya”.
Kehadirannya sebagai perwakilan dosen UIN Salatiga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pusat intelektual Islam yang aktif berkontribusi dalam diskursus global. Partisipasi dosen UIN Salatiga dalam Berlin Transregional Talk dengan tema “Masyarakat Pengetahuan versus Masyarakat Pasca-Kebenaran” menunjukkan komitmen akademisi Indonesia dalam memperkuat budaya pengetahuan dan melawan arus disinformasi. Ini juga membuka peluang kolaborasi internasional yang lebih luas di masa depan.
