Abi Fa’izzarahman Prabawa, dosen Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) UIN Salatiga, berhasil meraih Juara 1 dalam ajang BKPI National Competition 2025. Kompetisi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh BKPI IAIN Bangka Belitung ini mempertemukan para inovator di bidang konseling dari berbagai kampus di Indonesia. Kemenangan ini menjadi bukti nyata kontribusi kreatif Abi dalam pengembangan dunia konseling yang adaptif terhadap isu kontemporer.
Karya inovatif yang mengantarkan Abi menjadi juara adalah panduan konseling bertajuk “Cybercounseling Berbasis Welas Asih dengan Insersi Konsep Syukur Al-Ghazali: Menyelamatkan Jiwa Mahasiswa dari Krisis Bunuh Diri”. Panduan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap meningkatnya kasus krisis kesehatan mental dan ide bunuh diri di kalangan mahasiswa. Dalam situasi yang menuntut pendekatan baru, Abi menggabungkan teknologi digital dengan nilai-nilai spiritual Islam untuk memberikan intervensi konseling yang lebih menyentuh dan bermakna.

Pendekatan cybercounseling yang diusung dalam panduan ini memadukan konsep welas asih sebagai inti dari hubungan konseling yang efektif, dengan syukur menurut Al-Ghazali sebagai fondasi spiritual yang menenangkan jiwa. Tujuannya adalah menciptakan ruang konseling daring yang tidak hanya fungsional secara teknis, tetapi juga menyentuh aspek emosional dan spiritual mahasiswa yang tengah berjuang menghadapi tekanan hidup. Abi meyakini bahwa model ini dapat menjadi terobosan penting dalam dunia Bimbingan dan Konseling, khususnya di era digital.
Keunggulan lain dari panduan ini terletak pada orisinalitas dan validitas akademiknya. Disusun tanpa bantuan kecerdasan buatan (AI) maupun unsur plagiasi, karya ini dibangun dari teori-teori yang kuat dan telah diuji melalui face validity oleh calon pengguna. Hasilnya menunjukkan bahwa panduan ini mudah dipahami dan relevan untuk diterapkan dalam praktik nyata. Abi juga terus mengembangkan panduan ini secara berkelanjutan guna memastikan efektivitasnya dalam berbagai konteks konseling.
Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UIN Salatiga, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling di Indonesia. Panduan yang dihasilkan berpotensi menjadi rujukan bagi praktisi, akademisi, dan lembaga pendidikan dalam merespons tantangan kesehatan mental yang semakin kompleks. Ke depan, diharapkan lebih banyak inovasi serupa yang mengintegrasikan teknologi, empati, dan nilai-nilai spiritual demi kesehatan mental generasi muda yang lebih baik.
Evidence: SK Pengumuman Pemenang Lomba
